Stres Dan Trauma Di Masa Pandemi. Paul Valent
Чтение книги онлайн.
Читать онлайн книгу Stres Dan Trauma Di Masa Pandemi - Paul Valent страница 4
Kematian dan Duka
Setiap orang harus berhadapan dengan kematiannya sendiri dan orang lain. Dalam keadaan normal, seseorang akan melewati tahapan syok akibat kehilangan, penyangkalan, merana, berduka, dan penerimaan.
Kematian yang traumatis sangat menyulitkan karena mereka tak berarti dan tanpa tujuan. Mereka konyol, tidak bermoral, kehormatan, tujuan, atau melengkapi cerita yang pedih. Kematian dan duka yang seperti itu sulit untuk ditangisi dan diterima. Mereka sering menyebabkan duka yang tak kunjung usai, depresi, dan berbagai disfungsi biopsikososial.
Ringkasan
Situasi traumatis yang berbeda menekankan aspek stres dan trauma yang berbeda pula. Bencana mengajarkan kita bahwa situasi traumatis memiliki fase pra-dampak, dampak, pasca dampak, dan fase pemulihan, meskipun kesedihan bisa bertahan selama beberapa dekade. Kita jadi tahu bahwa ada korban primer dan sekunder, misalnya tenaga medis. Kita perlu memperhatikan berbagai kelompok umur (khususnya tidak melupakan anak-anak), dan generasi selanjutnya.
Psikiatri perang menekankan untuk mengingat kembali atau menahan diri di situasi bertarung atau lari. Pelecehan seksual dan Holocaust menekankan konsekuensi biopsikososial dan spiritual dari trauma yang merembet seiring waktu dan generasi.
Tema umum muncul dari situasi traumatis yang berbeda-beda. Pertama, setiap situasi traumatis awalnya disangkal. Selanjutnya, para korban disalahkan. Saat akhirnya diakui, gejala fisik adalah yang pertama kali diidentifikasi. Konsekuensi mental tetap disangkal sampai mereka terlalu nyata untuk diabaikan.
Meskipun situasi yang berbeda memiliki tanda pengenal tertentu, misalnya pertempuran menyoroti PTSD dan rasa kehilangan menyoroti depresi, setiap situasi traumatis mengangkut sederet aneka ragam gejala, yang seiring waktu dapat menjadi satu atau lebih disfungsi fisik, psikologis, atau sosial.
Situasi traumatis dapat menurun seiring waktu, tempat, dan perseorangan. Lebih lanjut, konsekuensi tersebut memancar dari naluri ke dimensi politik, ideologis, dan spiritual. Misalnya, Hitler menyalahkan orang Yahudi atas penderitaan orang Jerman.
Pandemi COVID-19 adalah situasi traumatis lainnya. Kita akan mengusut manifestasinya, dan kemudian melihat kebijaksanaan kolektif apa yang bisa kita peroleh dari situ.
Конец ознакомительного фрагмента.
Текст предоставлен ООО «ЛитРес».
Прочитайте эту книгу целиком, купив полную легальную версию на ЛитРес.
Безопасно оплатить книгу можно банковской картой Visa, MasterCard, Maestro, со счета мобильного телефона, с платежного терминала, в салоне МТС или Связной, через PayPal, WebMoney, Яндекс.Деньги, QIWI Кошелек, бонусными картами или другим удобным Вам способом.