Perjuangan Para Pahlawan. Морган Райс
Чтение книги онлайн.
Читать онлайн книгу Perjuangan Para Pahlawan - Морган Райс страница 2
Hak Cipta © 2012 oleh Morgan Rice
Semua hak cipta dilindungi, kecuali diizinkan di bawah U.S. Copyright Act of 1976 (UU Hak Cipta tahun 1976), tidak ada bagian dari buku ini yang bisa direproduksi, didistribusikan atau dipindahtangankan dalam bentuk apapun atau dengan maksud apapun, atau disimpan dalam database atau sistem pencarian, tanpa izin sebelumnya dari penulis.
eBuku ini terlisensi untuk hiburan personal Anda saja. eBuku ini tidak boleh dijual kembali atau diberikan kepada orang lain. Jika Anda ingin membagi buku ini dengan orang lain, silahkan membeli salinan tambahan bagi tiap penerima. Jika Anda membaca buku ini dan tidak membelinya, atau tidak dibeli hanya untuk Anda gunakan, maka silahkan mengembalikannya dan membeli salinan milik Anda sendiri. Terima kasih telah menghargai kerja keras penulis ini.
Ini adalah sebuah karya fiksi. Nama, karakter, bisnis, organisasi, tempat/lokasi, acara, dan insiden adalah hasil karya imajinasi penulis atau digunakan secara fiksi. Setiap kemiripan dengan orang-orang yang sebenarnya, hidup atau mati, adalah sepenuhnya kebetulan.
Gambar sampul Hak cipta RazoomGame, digunakan di bawah lisensi dari Shutterstock.com.
DAFTAR ISI
“Kegelisahan terletak di kepala yang mengenakan mahkota.”
—William Shakespeare
Henry IV, Part II
BAB SATU
Bocah itu berdiri di bukit kecil tertinggi desa di dataran rendah Kerajaan Cincin Barat, melihat ke arah utara, memandang ke arah matahari terbit. Sejauh mata memandang dilihatnya bukit-bukit hijau yang melingkar, menurun dan mendaki ibarat punuk unta dalam lembah dan puncak. Cahaya jingga matahari berpendaran dalam kabut pagi, membuatnya tampak berkilauan, memancarkan cahaya keajaiban seperti yang sedang dirasakan oleh bocah itu. Ia jarang bangun sepagi ini atau pergi sejauh ini dari rumah - dan tak pernah merasakan sesuatu seperti sekarang - karena itu akan memancing kemurkaan ayahnya. Namun, hari ini ia tidak peduli. Hari ini ia mengabaikan jutaan aturan dan pekerjaan rumah yang menekannya selama empat belas tahun. Ini hari yang jauh berbeda. Ini adalah hari perubahan bagi takdirnya.
Bocah itu adalah Thorgin dari klan McLeod yang mendiami Propinsi Selatan Kerajaan Barat, atau lebih dikenal dengan Thor - si bungsu dari empat bersaudara, dan kurang begitu disukai oleh ayahnya, telah terjaga sepanjang malam demi datangnya hari ini. Ia tampak kacau balau, matanya muram, menunggu, mengharap pagi segera datang. Hari seperti saat ini hanya tiba sekali dalam beberapa tahun, dan jika ia melewatkannya maka ia akan terjebak di desa ini, terpenjara memelihara ternak ayahnya hingga akhir hidupnya. Itu adalah hal yang tidak ia inginkan.
Hari Wajib Militer. Ini adalah hari ketika Prajurit Kerajaan mendatangi daerah pedalaman dan merekrut sukarelawan untuk bergabung dengan Legiun Kerajaan. Selama hidupnya, Thor tak pernah memimpikan apapun. Untuknya, hidup berarti untuk satu hal: bergabung dengan Kesatuan Perak, kesatuan elit satria Kerajaan, yang mengenakan baju zirah terbaik dan prajurit terpilih dari semua wilayah di dua kerajaan. Dan tak seorang pun dapat menjadi anggota Kesatuan Perak tanpa bergabung lebih dahulu dengan Legiun, sekelompok pengawal yang berusia sekitar empat belas sampai sembilan belas tahun. Kecuali putra seorang ksatria yang terkenal, tak seorang pun dapat bergabung dengan Legiun.
Hari Wajib Militer adalah pengecualian, karena pada hari yang hanya terjadi sekali dalam beberapa tahun ini jumlah anggota Legiun berkurang dan orang-orang utusan Raja akan mendatangi desa-desa untuk mencari anggota baru. Semua orang tahu hanya