Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 102

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

(118.4) Tuhan tinggal, telah tinggal, dan selamanya akan tinggal di kediaman pusat dan kekal yang sama ini. Kami telah selalu menjumpai Dia di sana dan selalu akan demikian. Bapa Semesta itu secara kosmis difokuskan, secara spiritual dipribadikan, dan secara geografis tinggal menetap di pusat alam semesta segala alam-alam semesta ini.

      11:1.3 (118.5) Kami semua mengetahui arah langsung yang dituju untuk menemui Bapa Semesta. Kamu tidak dapat memahami banyak mengenai tempat kediaman ilahi itu karena sangat jauhnya dari kamu dan sangat besarnya ruang yang berada di antaranya, namun mereka yang dapat memahami makna tentang jarak-jarak yang luar biasa besar ini mengetahui lokasi dan tempat kediaman Tuhan itu dengan pasti dan harfiah seperti halnya kamu mengetahui lokasi New York, London, Roma, atau Singapura, kota-kota yang pasti dan secara geografis berlokasi di Urantia. Jika kamu adalah navigator yang pandai, dilengkapi dengan kapal, peta, dan kompas, kamu dapat dengan mudah menemukan kota-kota ini. Demikian pula, jika kamu memiliki waktu dan sarana perjalanan, secara rohani memenuhi persyaratan, dan memiliki petunjuk yang diperlukan, kamu dapat dikemudikan melalui alam semesta demi alam semesta dan dari sirkuit ke sirkuit, terus bepergian ke arah dalam melalui alam perbintangan, sampai akhirnya kamu akan berdiri di hadapan pusat sinar kemuliaan rohani Bapa Semesta. Asalkan dilengkapi dengan semua keperluan untuk perjalanan, maka sama-sama mungkin menemukan kehadiran pribadi Tuhan di pusat segala sesuatu seperti halnya menemukan kota-kota yang jauh di planetmu sendiri. Bahwa kamu belum pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut bukan berarti kota-kota itu tidak ada atau tidak nyata. Bahwa demikian sedikit makhluk alam semesta yang telah berjumpa Tuhan di Firdaus itu sama sekali bukan berarti menyangkal realitas keberadaan-Nya ataupun aktualitas pribadi rohani-Nya di pusat segala sesuatunya.

      11:1.4 (119.1) Bapa itu selalu ditemukan ada di lokasi pusat ini. Seandainya Dia berpindah, malapetaka semesta akan terjadi, karena di sana memusat dalam Dia di pusat kediaman ini garis-garis gravitasi semesta dari ujung-ujung ciptaan. Apakah kita melacak sirkuit kepribadian kembali melalui alam-alam semesta atau apakah kita mengikuti kepribadian-kepribadian yang sedang naik selagi mereka bepergian ke arah dalam menuju Bapa; atau apakah kita melacak lini-lini gravitasi material sampai Firdaus bagian bawah atau apakah kita mengikuti siklus-siklus gelombang pasang masuknya forsa kosmis; apakah kita melacak garis-garis gravitasi rohani kepada Putra Kekal, atau mengikuti iring-iringan para Putra Tuhan Firdaus menuju ke arah dalam; apakah kita mengikuti jejak sirkuit batin atau mengikuti triliun demi triliun makhluk-makhluk selestial yang lahir dari Roh Tanpa Batas—melalui salah satu pengamatan ini atau oleh semuanya kita dibawa langsung kembali ke hadirat-Nya Bapa, ke tempat kediaman pusat-Nya. Di sinilah Tuhan secara pribadi, secara harfiah, dan secara nyata hadir. Dan dari diri-Nya yang tanpa batas itu mengalirlah aliran-banjir kehidupan, energi, dan kepribadian ke semua alam-alam semesta.

      11:2.1 (119.2) Karena kamu mulai memandang sekilas betapa besarnya alam semesta material yang dapat terlihat dari lokasi astronomis kamu, posisi ruang kamu dalam sistem-sistem perbintangan, maka seharusnya menjadi jelas bagimu bahwa alam semesta material yang dahsyat seperti itu pastilah memiliki sebuah pusat yang memadai dan layak, suatu markas yang sepadan dengan martabat dan kenirbatasan Penguasa semesta atas semua ciptaan alam material dan mahkluk hidup yang amat banyak dan luas ini.

      11:2.2 (119.3) Dalam bentuknya, Firdaus berbeda dari badan-badan angkasa yang dihuni: Firdaus tidak berbentuk bulat. Firdaus pastinya berbentuk elips, seperenam kali lebih panjang garis tengah utara-selatannya dibandingkan garis tengah timur-baratnya. Pulau sentral ini pada pokoknya datar, dan jarak dari permukaan atas sampai permukaan bawah adalah sepersepuluh dari garis tengah timur-baratnya.

      11:2.3 (119.4) Perbedaan-perbedaan dalam dimensi ini, yang dikaitkan dengan statusnya yang stasioner (tidak bergerak) dan tekanan keluar energi-forsa yang lebih besar di ujung utara Pulau itu, maka memungkinkan untuk menentukan arah mutlak dalam alam semesta master.

      11:2.4 (119.5) Pulau sentral itu secara geografis dibagi ke dalam tiga wilayah kegiatan:

      11:2.5 (119.6) 1. Firdaus bagian Atas.

      11:2.6 (119.7) 2. Firdaus bagian Keliling.

      11:2.7 (119.8) 3. Firdaus bagian Bawah.

      11:2.8 (119.9) Kami menyebutkan tentang permukaan Firdaus yang ditempati oleh kegiatan-kegiatan kepribadian itu sebagai sisi bagian atas, dan permukaan sebaliknya sebagai sisi bagian bawah. Sisi keliling Firdaus menyediakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak persis sebagai pribadi atau bukan pribadi. Trinitas tampaknya menguasai bidang yang pribadi atau atas, Absolut Nirkualifikasi menguasai sisi bawah atau bukan pribadi. Kami sulit membayangkan tentang Absolut Nirkualifikasi itu sebagai sesosok pribadi, namun kami memang berpikir bahwa kehadiran ruang fungsional Absolut ini difokuskan di Firdaus bagian bawah.

      11:2.9 (120.1) Pulau kekal itu tersusun dari satu wujud materialisasi tunggal—sistem-sistem realitas yang stasioner. Zat harfiah Firdaus ini adalah suatu susunan potensi ruang homogen yang tidak dijumpai di manapun di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta yang luas. Zat ini telah mendapatkan banyak nama dalam berbagai alam semesta, dan para Melkisedek Nebadon telah lama menamainya absolutum. Material sumber Firdaus ini tidaklah mati atau hidup; bahan ini adalah ekspresi nonspiritual yang asli dari Sumber dan Pusat Pertama; itulah Firdaus, dan Firdaus itu tanpa duplikat.

      11:2.10 (120.2) Bagi kami tampaknya bahwa Sumber dan Pusat Pertama itu telah menghimpun semua potensial mutlak untuk realitas kosmis di Firdaus sebagai bagian dari cara-Nya untuk pembebasan diri dari keterbatasan-keterbatasan infinitas, sebagai suatu sarana untuk memungkinkan terjadinya ciptaan yang subinfinit, bahkan ciptaan ruang-waktu. Namun tidak berarti bahwa Firdaus itu dibatasi ruang-waktu hanya karena alam semesta segala alam-alam semesta menunjukkan sifat-sifat ini. Firdaus ada tanpa waktu dan tidak memiliki lokasi dalam ruang.

      11:2.11 (120.3) Kurang lebihnya: ruang tampaknya berasal tepat dari bawahnya Firdaus bagian bawah; sedangkan waktu berasal tepat dari atas Firdaus bagian atas. Waktu, seperti yang kamu pahami, adalah bukan suatu fitur dari keberadaan Firdaus, meskipun para warga Pulau sentral ini sadar sepenuhnya tentang urutan peristiwa-peristiwa yang bukan waktu. Gerak itu tidak melekat di Firdaus; gerak itu kehendak bebas. Tetapi konsep jarak, bahkan jarak yang mutlak, memiliki sangat banyak arti ketika hal itu diterapkan pada lokasi-lokasi relatif di Firdaus. Firdaus itu tanpa ruang (nonspasial); sebab itu area-areanya mutlak dan karena itu dapat berguna dalam banyak cara yang di luar konsep pikiran manusia fana.

      11:3.1 (120.4) Di Firdaus bagian atas ada tiga lingkup kegiatan besar, kehadiran Deitas, Tempat Mahakudus, dan Tempat Kudus. Wilayah luas yang langsung mengelilingi kehadiran para Deitas itu diperuntukkan sebagai Tempat Mahakudus dan dicadangkan untuk fungsi-fungsi penyembahan, trinitisasi, dan pencapaian spiritual tinggi. Tidak ada struktur material atau ciptaan-ciptaan intelektual murni dalam zona ini; hal-hal itu tidak bisa ada di sana. Tidak berguna bagiku berusaha menggambarkan kepada pikiran manusia mengenai alam ilahi dan kebesaran eloknya Tempat Mahakudus di Firdaus. Alam ini sepenuhnya spiritual, dan kamu hampir sepenuhnya material. Bagi makhluk yang murni material, realitas yang murni spiritual itu tampaknya tidak ada.

      11:3.2 (120.5) Meskipun tidak ada materialisasi fisik dalam area Tempat Mahakudus, ada berlimpah suvenir-suvenir yang berasal dari masa-masa materialmu di sektor-sektor Tanah Suci, dan masih ada lagi di dalam tempat-tempat historis kenangan di Firdaus bagian keliling.

      11:3.3 (120.6) Tempat Kudus, kawasan yang sebelah luar atau pemukiman, dibagi dalam tujuh zona konsentris. Firdaus kadang-kadang disebut “Rumah Bapa” karena itu adalah tempat tinggal kekal-Nya, dan tujuh zona ini sering dinamakan “banyak tempat tinggal (mansion) di rumah Bapa-Ku.” Zona yang paling dalam atau pertama ditempati oleh para Warga Firdaus dan penduduk asli Havona yang kebetulan sedang tinggal di Firdaus. Berikutnya atau zona kedua adalah daerah pemukiman penduduk asli dari tujuh alam semesta super. Zona

Скачать книгу