Penghianatan. Морган Райс
Чтение книги онлайн.
Читать онлайн книгу Penghianatan - Морган Райс страница 8
Caleb berbalik dan berjalan beberapa langkah menuju ujung benteng batu tersebut, memunggungi Caitlin dan menatap ke sungai.
Kamu sangat bodoh, ia berkata dalam hati. Kenapa kamu mengucapkan kata-kata itu? Mengapa kau tidak membiarkannya menciummu?
Caitlin memikirkan pedang itu, itu bennar, namun tidak lebih besar akan pikiriannya terhadap Caleb. Tentang mereka, sebuah pasangan. Namun Caitlin telah menghancurkan suasana itu.
“saya takut pedah itu telah hilang,” caleb berkata pelan, berbalik kepadanya, menatapnya. “pedang itu telah dicuri, oleh Samantha, lalu Kyle. Mereka menyerang dengan tiba-tiba. Aku tidak mengantisipasi serangan mereka, seharusnya aku mengantisipasinya.”
Caitlin mendekat kepadanya, berdiri disampinya dan dengan lembut mengusap punggungnya. Ia berharap kalau dia dapat mengubah suasana hatinya.
“apakah pasukanmu tidak apa-apa?” Caitlin bertanya.
Caleb menatap Caitlin, wajahnya ketakutan lebih dari biasanya.
“ tidak,” dia berkata datar. “ Covenku ada dalam bahaya besar. Dan setiap menit aku jauh dari mereka, bahaya tersebut semakin bertumbuh.”
Caitlin berfikir.
“ lalu kenapa kamu jauh dari mereka?” Caitlin bertanya.
Namun dia sudah mengetahui jawabannya, bahkan sebelum Caleb menjawab.
“ aku tidak dapat meninggalkan m,” dia berkata. “ aku harus memastikan kamu baik-baik saja.”
Apakah cuma itu? Caitlin berfikir, apakah caleb hanya ingin memastikan kalau dirinya tidak apa-apa? Dan bila dia tidak apa-apa, apakah Caleb akan pergi?
Dilain sisi, Caitlin merasakan cinta caleb pada dirinya, akan apa yang telah dia korbankan. Dia berfikir apakah caleb mencintainya hanya sebatas fisik saja? Tidak layaknya sebuah pasangan?
“jadi..” Caitlin memulai.” Sekarang kamu melihat aku baik-baik saja…apakah kamu akan pergi?”
Kata-kata itu sangat kasar. Apa yang telah dilakukannya? Mengapa dia tidak sopan dan lebih lembut atas apa yang telah Caleb lakukan. Caitlin tidak bermaksud melakukannya, kata-kata itu keluar begitu saja. Apa yang sebenarnya ingin dia ucapkan adalah, tolong, jangan pernah tinggalkan aku.
“Caitlin,” caleb berkata lembut,” aku ingin kamu mengerti. Keluargaku, pasukanku, covenku- mereka semua ada dalam bahaya besar. Pedang itu ada disana, dan ada padatangan yang salah. Aku harus kembali kepada mereka. Aku harus menyelamatkan mereka. Sejujurnya, sejujurnya aku harus pergi satu minggu yang lalu… dan sekarang aku telah melihat bahwa kamu telah pulih…bukannya aku ingin meninggalkanmu. Namun aku harus menyelamatkan keluargaku,” ia berkata lembut.
“ aku ingin ikut bersamamu,” Caitlin merespon penuh harap,” aku dapat membantu.”
“kamu belum pulih sepenuhnya,” Caleb berkata. “pendaratan yang keras yang lalu bukanlah suatu kecelakaan. Butuh waktu bai beberapa vampire untuk menguasai kekuatan barunya. Dan untuk kasusmu, kamujuga menderita cedera parah dari pedang itu. Perlu waktu beberapa hari, atau minggu, untuk sembuh. Jika kamu ikut, kamu hanya akan melukai dirimu. Pertarungan ini bukan lah untuk mu sekarang. Mereka akan melatihmu disini, untuk itulah aku membawamu kesini.”
Caleb berbalik dan menyebrangi teras, memimpinnya, dan mereka sampai ke halaman belakang.
Disana, terdapat belasan vampire, disinari cahaya obor, berlatih tanding, menusuk, dan bergulat satu sama lain.
“ pulau kecil ini memiliki salah satu coven terbaik,” Caleb berkata. “ mereka telah setuju menerimamu. Mereka akang megajarmu. Mereka akan membuatmu kuat. Dan saat kekuatanmu bertambah sempurna, saat kamu sudah pulih, aku dengan senang hati bertarung dengan kamu disampingku. Namun sekarang, aku tidak dapat mengizinkanmu. Peperangan yang aku hadapi sangat berbahaya, bahkan untuk para vampire.”
Alis Caitlin mengkerut. Ia takut dengan apa yang telah Caleb ucapkan.
“ tapi bagaimana nanti jika kamu tidak kembali?” dia bertanya.
“ Jika aku hidup, aku akan kembali padamu, aku janji.”
“tapi bagaimana jika kamu mati?” Tanya Caitlin, hamper ketakutan mengucapkan kata-kata itu.
Caleb berputar dan menatap cakrawala, dan menarik nafas dalam. Dia memandangi awan dan tidak mengucap sepatah katapun.
Sekarang merupakan waktu untuk Caitlin. Dia sangat ingin mengganti topic pembicaraan. Caleb akan segera pergi, Caitlin dapat merasakannya, dan tidak ada yang dapat menahannya. Dan sudah jelas bahwa caleb tidak akan membawanya. Dia merasakan gelombang kelelahan, dan dia menyadari bahwa Caleb benar; bahwa Caitlin tidak siap untuk bertarung. Dia harus pulih.
Caitlin tidak ingin membuag waktu untuk menahan Caleb. Dia tidak mau berkatata lagi tentang vampire, perang, dan pedang. Dia mau menggunakan waktu yag berharga ini untuk berbicara tentang mereka. Caitlin dan Caleb. Sebagai sebuah pasangan. Masa depan mereka. Cinta dan komitmen mereka satu sama lain. Dimana mereka akan berdiri?
Yang lebih penting, dia menyadari, kebersamaan mereka selama ini, sejak mereka bertemu untuk pertama kalinya. Dia selalu menganggap caleb sebagai hadiah. Dia tidak dapat menghentikan perasaannya, untuk menatap matanya dan mengatakan seberapa dalam perasaannya padanya. Dia adalah seorang wanita dewasa sekarang, dan dia berfikir sekarang adalah waktunya untuk dia berubah untuk melangkah menjadi lebih dewasa, bertindak seperti seorang perempuan. Dan mengatakan padanya tentang perasaannya, dia ingin Caleb tahu. Mungkin Caleb merasakannya, merasakan betapa Caitlin mencintai dirinya, namun Caitlin tidak pernah mengungkapkannya. Caleb aku mencintaimu, aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu. Aku akan selalu mencintaimu.
Jantung Caitlin bedegup kencang, lebih dari apa yang selama ini pernah ia rasakan. Bergetar, dia menggenggam sebuah tangan, dan menaruhnya pada pipinya.
Caleb perlahan menghadap Caitlin.
Caitlin telah siap, untuk mengatakan apa yang dia rasakan.
Namun beitu dia mencobanya, kata-kata itu tertahan di tenggorokannya.
Pada saat yang bersamaan, Caleb memandang Caitlin dengan penuh perhatian, membuka mulutnya dan berbicara.
“ Caitlin, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu-“ dia memulai.
Namun dia tidak pernah mempunyai kesempatan untuk melanjutkan kata-katanya
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, dan Caitlin seera menyadari bahwa mereka berdua tidak sendirian lagi.
Mereka berdua larut dalam kebisingan, dan melihat ada apa disana.
Ada seseorang, vampire. Cantik, mahkluk yang luar biasa, tinggi, kurus, sosok yang lebih cantik daripada Caitlin. Dengan rambut merah panjangnya dan matanya yang hijau dan bersinar.
Saat Caitlin menyadarinya, jantungnya serasa mau copot.
Tidak, itu tidak mungkin dia.
Dia adalah Sera, mantan istri Caleb.
Caitlin pernah bertemu dengannya sekali, singkat, di biara. Namun dia tidak akan melupakannya.