Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 78

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

ilahi yang melayani dan memerintah dalam alam-alam semesta. Merupakan suatu penghinaan terbuka kepada Tuhan jika mempercayai, mempertahankan, atau mengajarkan bahwa darah yang tak berdosa harus ditumpahkan agar mendapat perkenanan atau mengalihkan murka ilahi yang fiktif itu.

      4:5.5 (60.4) Orang Ibrani percaya bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.” Mereka belum mendapatkan pembebasan dari gagasan kuno dan kafir bahwa Dewata tidak bisa disenangkan kecuali dengan melihat darah, meskipun Musa membuat kemajuan nyata ketika ia melarang korban manusia dan, sesuai pikiran primitif para pengikutnya kaum Badui yang masih kekanak-kanakan itu, menggantikannya dengan upacara pengorbanan hewan.

      4:5.6 (60.5) Penganugerahan seorang Putra Firdaus di duniamu itu tak terpisahkan dengan situasi penutupan suatu zaman keplanetan; hal itu tidak bisa dihindari, dan tidak dibuat harus demikian agar mendapatkan perkenanan Tuhan. Penganugerahan ini juga kebetulan merupakan tindakan pribadi terakhir dari sesosok Putra Pencipta dalam petualangan panjang untuk meraih kedaulatan pengalaman atas alam semestanya. Sungguh suatu penghinaan terhadap karakter tanpa batas Tuhan! ajaran ini bahwa hati kebapaannya dengan begitu dingin kaku dan kerasnya tidak tersentuh oleh kemalangan dan kesusahan makhluk-Nya sehingga kelembutan belas kasih-Nya tidak turun sampai dia melihat Putra-Nya yang tak bercela itu berdarah-darah dan mati di atas salib Kalvari!

      4:5.7 (60.6) Namun penduduk Urantia akan mendapatkan kelepasan dari kekeliruan-kekeliruan kuno dan takhyul-takhyul kafir mengenai kodrat Bapa Semesta ini. Pewahyuan kebenaran tentang Tuhan sedang muncul, dan umat manusia ditakdirkan untuk mengenal Bapa Semesta dalam segala keindahan karakter dan kecantikan sifat, yang demikian agungnya digambarkan oleh Putra Pencipta yang berkunjung di Urantia sebagai Anak Manusia dan Anak Tuhan.

      4:5.8 (61.1) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]

      Buku Urantia

Buku Urantia

      << Makalah 4 | Judul | Kandungan | Makalah 6 >>

      Makalah 5

      5:0.1 (62.1) SEANDAINYA pikiran terbatas manusia tidak mampu memahami bahwa Tuhan sebagai Bapa Semesta yang demikian agung dan mulia itu dapat turun dari kediaman kekal kesempurnaan tanpa batas untuk bersekutu dengan insan manusia perorangan, maka haruslah kecerdasan yang terbatas itu meletakkan kepastian adanya persekutuan ilahi itu di atas kebenaran tentang fakta bahwa ada pecahan nyata dari Tuhan yang hidup yang tinggal di dalam akalbudi setiap manusia yang berpikiran normal dan sadar moral di Urantia. Pelaras Pikiran yang mendiami itu adalah bagian dari Ketuhanan kekal dari Bapa Firdaus. Manusia tidak perlu pergi jauh daripada pengalaman di dalam dirinya sendiri, dalam perenungan jiwa terhadap kehadiran realitas rohani ini, untuk menemukan Tuhan dan berusaha berkomunikasi dengan Dia.

      5:0.2 (62.2) Tuhan telah membagikan ketanpa-batasan dari kodrat kekal-Nya di seluruh realitas eksistensial untuk enam rekan sederajat absolutnya, tetapi Dia bisa, kapan saja, membuat kontak pribadi langsung dengan semua bagian atau fase atau jenis ciptaan melalui perantaraan pecahan-pecahan prapribadi-Nya tersebut. Dan Tuhan yang kekal itu juga masih mencadangkan untuk diri-Nya sendiri hak istimewa untuk menganugerahkan kepribadian kepada para Pencipta ilahi dan makhluk hidup di alam-alam semesta, sementara Dia juga lebih lanjut mempertahankan hak memelihara kontak langsung dan sebagai orang tua dengan semua makhluk-makhluk berpribadi ini melalui sirkuit kepribadian.

      5:1.1 (62.3) Ketidak-mampuan makhluk yang terbatas untuk mendekati Bapa yang tanpa batas itu bersifat melekat, bukan karena ketidak-pedulian Bapa, tetapi karena keterbatasan dan kendala-kendala jasmani makhluk-makhluk ciptaan itu. Tak terbayangkan besarnya perbedaan rohani antara kepribadian tertinggi yang ada di alam semesta dan golongan-golongan ciptaan cerdas yang lebih rendah. Seandainya mungkin untuk golongan kecerdasan rendah ini diangkut seketika ke hadapan Bapa itu sendiri, mereka tidak akan tahu mereka berada di sana. Mereka akan berada di sana tanpa mengetahui kehadiran Bapa Semesta, sama seperti mereka sekarang. Ada jalan yang panjang, amat panjang, di depan manusia fana sebelum dia bisa, secara konsisten dan di dalam wilayah kemungkinan agar berhak masuk ke dalam hadirat Firdaus Bapa Semesta. Secara rohani, manusia harus dialih-wujudkan berkali-kali sebelum ia dapat mencapai suatu tataran yang akan menghasilkan penglihatan rohani yang akan memungkinkan dia melihat meskipun hanya salah satu dari Tujuh Roh Master.

      5:1.2 (62.4) Bapa kita tidak dalam persembunyian, Dia tidak mengasingkan diri sesukanya. Dia telah menggerakkan sumberdaya-sumberdaya hikmat ilahi dalam suatu upaya yang tanpa henti untuk mengungkapkan diri-Nya sendiri kepada anak-anak-Nya di wilayah semesta-Nya. Ada kebesaran yang tanpa batas dan kemurahan yang tak terungkapkan terkait dengan keagungan kasih-Nya yang menyebabkan Dia merindukan persekutuan dengan setiap makhluk ciptaan yang bisa memahami, mengasihi, atau mendekati Dia; oleh sebab itu keterbatasan-keterbatasan yang melekat dalam dirimu, yang tak terpisahkan dari kepribadian terbatas dan keberadaan jasmanimu, itulah yang menentukan waktu dan ruang dan keadaan dengan mana kamu bisa mencapai tujuan perjalanan kenaikan manusia dan berdiri di hadapan Bapa di pusat segala sesuatu.

      5:1.3 (63.1) Meskipun pendekatan ke hadirat Bapa di Firdaus harus menunggu kamu mencapai tingkat-tingkat terbatas tertinggi dalam kemajuan roh, kamu haruslah bersukacita karena tahu bahwa selalu ada kemungkinan untuk bersekutu langsung dengan roh Bapa yang dianugerahkan kepadamu, yang begitu erat berhubungan dengan jiwa batiniahmu dan dirimu yang sedang menjadi rohani.

      5:1.4 (63.2) Manusia-manusia di alam ruang dan waktu mungkin berbeda sekali dalam kemampuan bawaan lahiriah dan bakat kecerdasan, mereka mungkin menikmati lingkungan yang amat mendukung perkembangan sosial dan kemajuan moral, atau mereka mungkin menderita kekurangan hampir setiap bantuan manusiawi untuk pendidikan dan kemajuan seharusnya dalam seni peradaban; namun peluang-peluang kemajuan rohani dalam karier kenaikan itu setara untuk semuanya; bertambahnya tingkat wawasan rohani dan makna-makna kosmis itu dicapai cukup independen dari semua perbedaan sosiomoral yang disebabkan perbedaan lingkungan jasmani di dunia-dunia evolusioner.

      5:1.5 (63.3) Sekalipun manusia Urantia mungkin berbeda-beda dalam intelektual, sosial, ekonomi, dan bahkan peluang-peluang dan bakat-bakat moral mereka, jangan lupa bahwa karunia kemampuan rohani mereka itu seragam dan unik. Mereka semua menikmati kehadiran ilahi yang sama dari roh pemberian Bapa itu, dan mereka semua secara setara berhak mencari persekutuan pribadi intim dengan roh asal ilahi yang mendiami mereka ini, sedangkan mereka semua bisa memilih secara setara untuk menerima pimpinan rohani yang seragam dari para Monitor Misteri ini.

      5:1.6 (63.4) Bila manusia fana dengan sepenuh hati secara rohani termotivasi, dengan tanpa syarat mengabdikan diri untuk melakukan kehendak Bapa, maka, karena dia begitu pasti dan efektifnya secara rohani diperlengkapi oleh Pelaras ilahi yang mendiami itu, maka tidak mungkin gagal terbentuklah dalam pengalaman orang itu kesadaran mendalam mengenal Tuhan dan kepastian luhur bertahan hidup untuk tujuan mencari Tuhan melalui pengalaman maju menjadi lebih dan lebih seperti Dia.

      5:1.7 (63.5) Manusia itu didiami secara rohani oleh Pelaras Pikiran yang bertahan hidup. Jika batin manusia tersebut dimotivasi secara tulus dan rohani, bila jiwa manusia tersebut rindu mengenal Tuhan dan menjadi seperti Dia, secara jujur ingin melakukan kehendak Bapa, maka tidak ada pengaruh negatif dari keterasingan manusia atau kekuatan positif campur tangan apapun yang mungkin yang bisa mencegah jiwa yang termotivasi secara ilahi itu naik dengan aman ke gerbang-gerbang Firdaus.

      5:1.8 (63.6) Bapa ingin

Скачать книгу