Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 84

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

yang rendah dan untuk menunjukkan rahmat pada para pendosa dari alam waktu. Betapa kelirunya membayangkan Putra Kekal memohon kepada Bapa Semesta untuk memberikan rahmat kepada makhluk-makhluk-Nya yang rendah di dunia-dunia material ruang! Konsep mengenai Tuhan yang demikian itu kasar dan jelek sekali. Sebaliknya kamu perlu menyadari bahwa semua penatalayanan penuh rahmat dari Putra-putra Tuhan itu adalah pewahyuan langsung dari hati kasih semesta dan belas kasihan tanpa batas-Nya Bapa. Kasih Bapa adalah sumber nyata dan kekal untuk rahmat Putra.

      6:3.5 (75.10) Tuhan itu kasih, Putra itu rahmat. Rahmat adalah kasih yang diterapkan, kasih-Nya Bapa dalam tindakan dalam pribadi Putra Kekal-Nya. Kasih dari Putra semesta ini demikian juga semesta. Seperti halnya kasih dipahami di sebuah planet yang penduduknya berjenis kelamin, kasih Tuhan lebih dapat dibandingkan dengan kasih seorang ayah, sementara kasih Putra Kekal lebih seperti kasih sayang dari seorang ibu. Ilustrasi semacam itu memang kasar, tetapi aku menggunakannya dengan harapan untuk menyampaikan pada pikiran manusia pemikiran bahwa ada suatu perbedaan, bukan dalam kadar ilahinya tetapi dalam sifat dan cara ungkapannya, antara kasih dari Bapa dan kasih dari Putra.

      6:4.1 (76.1) Putra Kekal memotivasi tingkat roh untuk realitas kosmis; kuasa rohani dari Putra itu mutlak (absolut) dalam hubungannya dengan semua aktualitas alam semesta. Dia menjalankan pengendalian sempurna terhadap saling-keterikatan antara semua energi roh yang tak dibedakan dan terhadap semua realitas roh yang dijadikan aktual melalui genggaman mutlak-Nya atas gravitasi roh. Semua roh yang murni tak dipecah-pecah dan semua makhluk serta nilai rohani itu responsif terhadap kuasa menarik yang tanpa batas dari Putra utama Firdaus ini. Dan jika masa depan yang kekal akan menyaksikan munculnya suatu alam semesta yang tak terbatas, gravitasi roh dan kuasa roh dari Putra Pertama itu akan dijumpai sepenuhnya memadai untuk pengendalian rohani dan administrasi efektif atas ciptaan yang tak terhingga tersebut.

      6:4.2 (76.2) Sang Putra itu mahakuasa hanya dalam wilayah alam rohani. Dalam ekonomi kekal administrasi alam semesta, tidak pernah dijumpai ada pengulangan fungsi yang sia-sia dan tidak diperlukan; para Deitas tidak cenderung ke arah duplikasi pelayanan alam semesta yang tak berguna.

      6:4.3 (76.3) Kemahahadiran Putra Pertama membentuk kesatuan rohani alam semesta segala alam-alam semesta. Kohesi (kepaduan) rohani semua ciptaan bersandar pada kehadiran roh ilahi Putra Kekal yang aktif di mana-mana itu. Ketika kami membayangkan kehadiran rohani Bapa, kami merasa sulit membedakannya dalam pikiran kami dari kehadiran rohani Putra Kekal. Roh Sang Bapa itu secara kekal tinggal di dalam roh Sang Putra.

      6:4.4 (76.4) Bapa pastilah secara rohani mahahadir, namun kemahahadiran itu tampaknya tak dapat dipisahkan dari kegiatan roh Putra Kekal yang di mana-mana tersebut. Namun demikian, kami percaya bahwa dalam semua situasi kehadiran Bapa-Putra yang kodrat rohaninya rangkap dua itu, roh dari Putra itu sederajat dengan roh dari Bapa.

      6:4.5 (76.5) Dalam kontak-Nya dengan kepribadian, Bapa bertindak dalam sirkuit kepribadian. Dalam kontak-Nya yang pribadi dan dapat dideteksi dengan ciptaan rohani, Dia tampil dalam pecahan-pecahan dari totalitas Ketuhanan-Nya, dan pecahan-pecahan Bapa ini mempunyai suatu fungsi yang tersendiri, unik, dan eksklusif dimana dan kapan saja mereka muncul di alam-alam semesta. Dalam semua situasi tersebut roh Putra itu sederajat dengan fungsi rohani dari kehadiran Bapa Semesta yang dipecah-pecahkan (Pelaras) itu.

      6:4.6 (76.6) Secara rohani, Putra Kekal itu mahahadir. Roh dari Putra Kekal itu yang paling jelas ada bersamamu dan di sekitarmu, namun tidak di dalam kamu atau menjadi bagian dari kamu seperti halnya Monitor Misteri (Pelaras). Pecahan Bapa yang berdiam di dalam itu menata batin manusia agar semakin memiliki sikap-sikap yang ilahi, sehingga batin yang menaik tersebut menjadi makin tanggap pada daya penarik rohani dari sirkuit gravitasi-roh yang mahakuat dari Sumber dan Pusat Kedua.

      6:4.7 (76.7) Putra Pertama itu sadar diri secara universal dan secara rohani. Dalam hikmat, Putra itu setara sepenuhnya dengan Bapa. Dalam wilayah pengetahuan, Dia mahatahu, kami tak dapat membedakan antara Sumber Pertama dan Kedua; seperti Sang Bapa, Sang Putra tahu semuanya; Dia tidak pernah dikejutkan oleh peristiwa alam semesta apapun; Dia memahami yang akhir dari yang awal.

      6:4.8 (77.1) Bapa dan Putra benar-benar tahu jumlah dan di mana saja semua roh-roh dan makhluk-makhluk yang dirohanikan dalam alam semesta segala alam-alam semesta. Tidak hanya Putra tahu segala hal berkat rohnya sendiri yang mahahadir, namun Putra itu, sama seperti Bapa dan Pelaku Bersama, menyadari sepenuhnya mengenai intelijen reflektivitas luas dari Sang Mahatinggi, yang inteligensinya pada semua waktu mengetahui segala hal yang berlangsung di semua dunia-dunia di tujuh alam semesta super. Dan masih ada lagi cara-cara lain di dalamnya Putra Firdaus itu mahatahu.

      6:4.9 (77.2) Putra Kekal, sebagai kepribadian rohani yang pengasih, penuh rahmat, dan melayani, secara sepenuhnya dan secara tanpa batas setara dengan Bapa Semesta, sementara dalam semua kontak-kontak pribadi yang penuh rahmat dan kasih sayang dengan para makhluk penaik dari alam-alam yang lebih rendah, Putra Kekal itu sama ramah dan berpengertian, sama telaten dan panjang sabar, seperti para Putra Firdausnya di alam-alam semesta lokal yang begitu sering menganugerahkan diri mereka ke atas dunia-dunia evolusioner waktu.

      6:4.10 (77.3) Tak perlu lebih jauh lagi membahas sifat-sifat (atribut-atribut) Putra Kekal. Dengan perkecualian-perkecualian yang dicatat di atas, kita hanya perlu mempelajari sifat-sifat rohani Tuhan Bapa untuk mengerti dan secara benar menilai sifat-sifat Tuhan Putra.

      6:5.1 (77.4) Putra Kekal tidak secara pribadi berfungsi dalam wilayah-wilayah fisik, demikian pula Dia tidak berfungsi, kecuali melalui Pelaku Bersama, dalam tingkatan pelayanan batin kepada makhluk-makhluk ciptaan. Namun pembatasan ini tidaklah dalam cara apapun membatasi Putra Kekal dalam pelaksanaan penuh dan bebas semua sifat-sifat ilahi mengenai kemahatahuan, kemahahadiran, dan kemahakuasaan rohani.

      6:5.2 (77.5) Putra Kekal tidak secara pribadi merasuki potensial-potensial roh yang melekat dalam ketanpa-batasan Absolut Deitas, namun sewaktu potensial-potensial ini menjadi aktual, hal-hal itu masuk ke dalam tangkapan adidaya sirkuit gravitasi-roh Sang Putra.

      6:5.3 (77.6) Kepribadian adalah pemberian eksklusif dari Bapa Semesta. Putra Kekal memperoleh kepribadian dari Bapa, tetapi dia tidak, tanpa Bapa, mengaruniakan kepribadian. Putra menjadi asal untuk kawanan roh yang sangat banyak, namun turunan-turunan tersebut adalah bukan kepribadian. Ketika Putra menciptakan kepribadian, Dia melakukannya bersama Bapa atau dengan Pelaku Bersama, yang bisa bertindak atas nama Bapa dalam relasi-relasi tersebut. Putra Kekal dengan demikian adalah pencipta-bersama untuk kepribadian, tetapi Dia tidak mengaruniakan kepribadian kepada siapapun dan mengenai diri,Nya, Dia sendiri, Dia tidak pernah menciptakan makhluk yang berpribadi. Walaupun demikian, keterbatasan tindakan ini tidak meniadakan kemampuan Putra untuk menciptakan setiap atau semua jenis realitas yang lain-dari-pribadi.

      6:5.4 (77.7) Putra Kekal itu terbatas dalam penerusan hak-hak sebagai pencipta. Bapa, dalam mengekalkan Putra Pertama itu, menganugerahkan kepada-Nya kuasa dan hak istimewa untuk selanjutnya bergabung dengan Bapa dalam perbuatan ilahi untuk menghasilkan Putra-putra tambahan yang memiliki sifat-sifat daya cipta, dan hal ini telah Mereka lakukan, dan sekarang pun masih demikian. Tetapi ketika Putra-putra yang sederajat itu telah dilahirkan, hak istimewa kepenciptaan itu tampaknya tidak dapat ditransmisikan (diteruskan) lebih lanjut. Putra Kekal meneruskan kuasa-kuasa kepenciptaan itu hanya pada personalisasi yang pertama atau yang langsung. Oleh sebab itu, ketika Bapa dan Putra bersatu untuk mempersonalisasi sesosok Putra Pencipta, Mereka mencapai maksud Mereka; tetapi Putra Pencipta yang dijadikan ada itu tidak pernah dapat meneruskan atau melimpahkan hak-hak istimewa kepenciptaan itu kepada berbagai golongan Putra-putra yang bisa dia ciptakan berikutnya, namun demikian, dalam para Putra alam semesta lokal yang paling tinggi, ada tampak suatu cerminan sangat terbatas sifat-sifat daya cipta dari sesosok Putra Pencipta.

      6:5.5 (78.1) Putra Kekal, sebagai sosok yang tanpa batas dan khusus hanya

Скачать книгу