Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 55

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

menamai kepenuhan—finalitas—yang diakibatkan oleh keperdanaan Sumber dan Pusat Pertama. AKU ADA yang teoretis itu adalah suatu perluasan filosofis-makhluk tentang “ketanpa-batasan kehendak,” tetapi Yang Infinit itu adalah suatu tingkat-nilai aktual yang mewakili niat-kekekalan dari infinitas sesungguhnya kehendak bebas Bapa Semesta yang absolut dan tak dibatasi itu. Konsep ini kadang-kadang disebut Infinit-Bapa.

      0:3.25 (6.5) Banyak dari kebingungan semua golongan makhluk, tinggi dan rendah, dalam upaya mereka untuk menemukan konsep Infinit-Bapa ini melekat dalam keterbatasan-keterbatasan pemahaman mereka. Keperdanaan absolut Bapa Semesta itu tidak tampak jelas pada tingkat-tingkat yang subinfinit; karena itu mungkin bahwa hanya Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas saja yang dengan sebenarnya mengenal Bapa sebagai suatu infinitas; bagi semua kepribadian yang lain konsep demikian itu merupakan penggunaan iman.

      0:4.1 (6.6) Realitas menjadi aktual secara berbeda-beda pada berbagai tingkat alam semesta, realitas bersumber dalam dan oleh kehendak bebas tanpa batas dari Bapa Semesta dan dapat direalisir dalam tiga fase perdana pada banyak tingkat aktualisasi alam semesta yang berbeda:

      0:4.2 (6.7) 1. Realitas tidak dituhankan (undeified reality) meliputi mulai dari wilayah energi yang bukan pribadi, sampai ke wilayah realitas nilai-nilai eksistensi semesta yang tidak dapat dipribadikan, bahkan sampai ke hadirat Absolut Nirkualifikasi.

      0:4.3 (7.1) 2. Realitas dituhankan (deified reality) mencakup semua potensi-potensi Deitas yang tanpa batas, menjangkau ke atas melalui semua wilayah kepribadian, mulai dari yang terbatas terendah sampai yang tertinggi tanpa batas, dengan demikian meliputi wilayah semua yang dapat dipribadikan, dan lebih lagi—bahkan sampai ke hadirat Absolut Deitas.

      0:4.4 (7.2) 3. Realitas saling terkait. Realitas alam semesta yang dianggap dituhankan atau pun tidak-dituhankan, tetapi bagi makhluk-makhluk yang di bawah yang dituhankan (subdeified), ada suatu wilayah realitas saling berkaitan yang sangat luas, yang potensial dan sedang menjadi aktual, yang sulit diidentifikasi. Banyak dari realitas yang sederajat dengan ini dicakup di dalam wilayah Absolut Semesta.

      0:4.5 (7.3) Inilah konsep perdana tentang realitas pertama: Bapa memulai dan memelihara Realitas. Perbedaan perdana realitas adalah yang dituhankan dan yang tidak dituhankan—Absolut Deitas dan Absolut Nirkualifikasi. Relasi perdana adalah tegangan antara mereka. Tegangan-keilahian yang dimulai oleh Bapa ini dengan sempurna diselesaikan oleh, dan menjadi kekal sebagai, Absolut Semesta.

      0:4.6 (7.4) Dari sudut pandang ruang dan waktu, Realitas itu lebih lanjut dapat dibagi sebagai berikut:

      0:4.7 (7.5) 1. Aktual dan Potensial. Realitas-realitas yang berada dalam kepenuhan ekspresi, berlawanan dengan realitas yang membawa kapasitas pertumbuhan yang belum terungkap. Putra Kekal adalah suatu aktualitas rohani yang absolut; manusia fana sebagian besarnya adalah suatu potensialitas rohani yang belum direalisir.

      0:4.8 (7.6) 2. Absolut dan Subabsolut. Realitas-realitas absolut adalah eksistensi-eksistensi kekekalan; Realitas-realitas subabsolut diproyeksikan pada dua level: Absonit— realitas-realitas yang relatif terhadap waktu maupun ruang. Finit—realitas-realitas yang diproyeksikan dalam ruang dan diaktualisasikan dalam waktu.

      0:4.9 (7.7) 3. Eksistensial dan Eksperiensial. Deitas Firdaus itu eksistensial (tetap ada), tetapi Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir yang sedang bangkit itu adalah eksperiensial (bersifat pengalaman).

      0:4.10 (7.8) 4. Berpribadi dan Tidak Berpribadi. Ekspansi Deitas, ekspresi kepribadian, dan evolusi alam semesta itu selamanya dipengaruhi oleh aksi kehendak bebas Bapa yang selamanya memisahkan, antara makna-makna pribadi-roh-batin dan nilai-nilai aktualitas serta potensialitas yang berpusat dalam Putra Kekal itu, dari hal-hal yang memusat dan melekat dalam Pulau Firdaus yang kekal.

      0:4.11 (7.9) FIRDAUS adalah istilah yang mencakup titik fokus para Absolut, yang berpribadi maupun yang tidak berpribadi, untuk semua fase realitas alam semesta. Firdaus, diberikan batasan sifat dengan semestinya, bisa mengandung arti sesuatu dan semua bentuk realitas, Deitas, keilahian, kepribadian, dan energi—yang bersifat spiritual, mental, atau material. Semua berbagi Firdaus sebagai tempat asal, fungsi, dan tujuan akhir, berkaitan dengan nilai, makna, dan keberadaan faktanya.

      0:4.12 (7.10) Pulau Firdaus—Firdaus yang tidak diberikan batasan selain itu—adalah Absolut untuk pengendalian gravitasi-materi dari Sumber dan Pusat Pertama. Firdaus itu tanpa gerak, satu-satunya benda yang diam di tempat di alam-alam semesta segala alam semesta. Pulau Firdaus itu punya lokasi alam semesta, tetapi tidak punya posisi dalam ruang. Pulau abadi ini adalah sumber nyata untuk alam-alam semesta fisik—pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pulau Terang inti ini adalah turunan Deitas, tetapi Firdaus itu tidak bisa dikatakan sebagai Deitas; demikian pula ciptaan-ciptaan materi bukanlah suatu bagian dari Deitas; ciptaan-ciptaan itu adalah suatu akibat.

      0:4.13 (7.11) Firdaus itu bukan pencipta; Firdaus adalah pengendali unik terhadap banyak kegiatan alam semesta, jauh lebih sebagai pengendali daripada sebagai reaktor. Di seluruh alam-alam semesta material, Firdaus mempengaruhi reaksi-reaksi dan perilaku semua makhluk yang berkaitan dengan forsa, energi, dan daya, namun Firdaus sendiri itu unik, eksklusif, dan tersendiri di alam-alam semesta. Firdaus tidak mewakili apapun, dan tidak ada apapun yang mewakili Firdaus. Firdaus bukan suatu kekuatan atau suatu kehadiran; Firdaus semata-mata adalah Firdaus.

      0:5.1 (8.1) Kepribadian adalah suatu tingkat realitas yang dituhankan dan menjangkau mulai dari tingkat aktivasi batin yang lebih tinggi pada manusia dan makhluk tengah, yaitu aktivasi penyembahan dan hikmat, naik melalui level morontial dan spiritual, sampai ke pencapaian finalitas status kepribadian. Itulah kenaikan evolusioner kepribadian manusia dan makhluk golongan dekatnya, namun demikian masih ada banyak golongan-golongan kepribadian alam semesta yang lain.

      0:5.2 (8.2) Realitas itu tunduk pada perluasan semesta, kepribadian pada diversifikasi tanpa batas, dan keduanya mampu untuk koordinasi Deitas dan stabilisasi kekal yang nyaris tak terbatas. Meskipun jangkauan perubahan wujud realitas yang bukan pribadi itu jelas terbatas, kami mengetahui bahwa tidak ada batas-batas terhadap evolusi progresifnya realitas-realitas kepribadian.

      0:5.3 (8.3) Pada saat tercapainya level-level pengalaman, semua golongan atau nilai kepribadian itu dapat dihubungkan dan bahkan dapat mencipta bersama. Bahkan Tuhan dan manusia dapat berada bersama dalam satu pribadi yang dipersatukan, seperti yang diperagakan dengan indah dalam status Mikhael Kristus saat ini—Anak Manusia dan Anak Tuhan.

      0:5.4 (8.4) Semua golongan dan fase kepribadian yang subinfinit itu dapat dicapai hubungannya dan berpotensi mencipta bersama. Yang prapribadi, yang pribadi, dan yang suprapribadi semuanya dikaitkan bersama oleh potensi timbal balik dari pencapaian sederajat, pencapaian progresif, dan kapasitas mencipta bersama. Tetapi apa yang tidak berpribadi itu tidak pernah berubah langsung menjadi berpribadi. Kepribadian itu tidak terjadi dengan sendirinya; itu adalah karunia dari Bapa Firdaus. Kepribadian itu ditumpangkan ke atas energi, dan kepribadian itu dihubungkan hanya dengan sistem-sistem energi hidup; identitas dapat dihubungkan dengan pola-pola energi yang tidak hidup.

      0:5.5 (8.5) Bapa Semesta adalah rahasianya realitas kepribadian, penganugerahan kepribadian, dan tujuan akhirnya kepribadian. Putra Kekal adalah kepribadian absolut, rahasianya energi rohani, roh-roh morontia, dan roh-roh yang disempurnakan. Pelaku Bersama adalah kepribadian batin-roh, sumber kecerdasan, akal budi, dan batin semesta. Namun Pulau Firdaus itu bersifat bukan pribadi dan ekstrarohani, menjadi inti untuk badan semesta, sumber dan pusat materi fisik, dan pola induk absolut untuk realitas material semesta.

      0:5.6 (8.6) Kualitas-kualitas realitas semesta ini mewujud dalam pengalaman manusia

Скачать книгу