Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 57

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

semua potensialnya dianggap eksperiensial). Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir itu sepenuhnya eksperiensial. Absolut Deitas itu eksperiensial dalam aktualisasi tetapi eksistensial dalam potensialitas. Esensi Deitas itu kekal, namun hanya tiga pribadi pertama Deitas itu yang adalah kekal secara tanpa perkecualian. Semua kepribadian Deitas yang lain memiliki asal usul, namun mereka kekal dalam takdir.

      0:7.6 (10.11) Setelah mencapai ekspresi Deitas eksistensial diri-Nya dalam Putra dan Roh, Bapa sekarang sedang mencapai ekspresi eksperiensial pada tingkat-tingkat ketuhanan yang sampai saat ini bukan pribadi dan belum terungkap, sebagai Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Tuhan Absolut; tetapi Deitas-Deitas yang bersifat eksperiensial atau pengalaman ini sekarang belum sepenuhnya ada; mereka sedang dalam proses aktualisasi.

      0:7.7 (11.1) Tuhan Mahatinggi (God the Supreme) di Havona adalah cerminan roh pribadi dari Deitas Firdaus yang tritunggal itu. Relasi Deitas yang asosiatif ini sekarang secara kreatif sedang berkembang ke arah luar dalam Tuhan Lipat Tujuh, dan sedang bersintesis dalam kuasa pengalaman Yang Mahatinggi Mahakuasa dalam alam semesta agung. Deitas Firdaus, yang eksistensial sebagai tiga pribadi itu, dengan demikian secara eksperiensial berkembang dalam dua fase Supremasi, sementara fase-fase rangkap dua ini sedang menyatukan kepribadian-kuasa sebagai satu Tuhan, yaitu Sang Mahatinggi.

      0:7.8 (11.2) Bapa Semesta mencapai pembebasan kehendak-bebas dari ikatan ketanpa-batasan dan belenggu kekekalan melalui teknik trinitisasi, personalisasi Deitas lipat tiga. Sang Mahatinggi sekarang bahkan sedang berkembang sebagai suatu penyatuan kepribadian sub-kekal untuk manifestasi Deitas lipat tujuh dalam segmen-segmen ruang-waktu di alam semesta agung.

      0:7.9 (11.3) Sang Mahatinggi (Supreme Being) itu bukan pencipta langsung, kecuali bahwa dia adalah bapanya Majeston, tetapi dia adalah koordinator sintesis untuk semua kegiatan Pencipta-ciptaan alam semesta. Sang Mahatinggi, yang sekarang sedang menjadi aktual di dalam alam-alam semesta evolusioner, adalah Deitas penghubung dan pensintesis keilahian ruang-waktu, dari Deitas Firdaus rangkap tiga dalam hubungan pengalaman dengan para Pencipta Tertinggi ruang dan waktu. Ketika akhirnya diaktualisasi, Deitas yang evolusioner ini akan membentuk peleburan abadi antara yang terbatas dan yang tanpa batas—yaitu kesatuan selamanya dan tak terpisahkan antara daya kuasa pengalaman dan kepribadian roh.

      0:7.10 (11.4) Semua realitas terbatas ruang-waktu, di bawah dorongan pengarahan dari Sang Mahatinggi yang sedang berkembang itu, sedang terlibat dalam suatu mobilisasi yang terus menaik dan penyatuan yang makin sempurna (sintesis antara kepribadian dan daya kuasa) terhadap semua fase-fase dan nilai-nilai realitas terbatas, dalam hubungan dengan berbagai fase-fase realitas Firdaus, pada akhirnya dan untuk maksud agar selanjutnya menempuh upaya untuk mencapai level-level pencapaian supramakhluk yang absonit.

      0:8.1 (11.5) Untuk menutup keterbatasan status dan untuk mengimbangi keterbatasan-keterbatasan konsep makhluk, Bapa Semesta telah menetapkan pendekatan lipat tujuh dari makhluk yang berevolusi kepada Deitas:

      0:8.2 (11.6) 1. Putra Pencipta Firdaus.

      0:8.3 (11.7) 2. Yang Purba Harinya.

      0:8.4 (11.8) 3. Tujuh Roh Master.

      0:8.5 (11.9) 4. Sang Mahatinggi.

      0:8.6 (11.10) 5. Tuhan Sang Roh.

      0:8.7 (11.11) 6. Tuhan Sang Putra.

      0:8.8 (11.12) 7. Tuhan Sang Bapa.

      0:8.9 (11.13) Personalisasi Deitas lipat tujuh dalam ruang dan waktu dan kepada tujuh alam semesta super ini memungkinkan manusia fana untuk mencapai hadirat Tuhan, yang adalah roh. Deitas lipat tujuh ini, bagi makhluk-makhluk terbatas ruang-waktu yang suatu kali akan mempribadikan-daya (power-personalizing) dalam diri Sang Mahatinggi, adalah Deitas yang fungsional bagi para makhluk evolusioner fana yang dalam perjalanan kenaikan ke Firdaus. Karier-penemuan pengalaman untuk realisasi Tuhan tersebut dimulai dengan pengenalan akan keilahian Putra Pencipta di alam semesta lokal, dan naik melalui Yang Purba Harinya di alam semesta super, dan melalui pribadi salah satu dari Tujuh Roh Master, sampai pada pencapaian penemuan dan pengenalan tentang kepribadian ilahi Bapa Semesta di Firdaus.

      0:8.10 (12.1) Alam semesta agung adalah wilayah Deitas lipat tiga dari Trinitas Supremasi, Tuhan Lipat Tujuh, dan Sang Mahatinggi. Tuhan Mahatinggi itu potensial dalam Trinitas Firdaus, dari siapa Ia memperoleh kepribadian dan sifat-sifat rohnya; namun ia sekarang sedang menjadi aktual dalam diri para Putra Pencipta, Yang Purba Harinya, dan Roh Master, dari siapa Ia memperoleh kuasanya sebagai Yang Mahakuasa pada alam-alam semesta super ruang dan waktu. Manifestasi kuasa dari Tuhan langsungnya makhluk evolusi ini benar-benar berevolusi secara bersamaan dengan mereka dalam ruang-waktu. Yang Mahakuasa Mahatinggi, yang berevolusi pada tingkat-nilai kegiatan-kegiatan bukan-pribadi, dan pribadi roh Tuhan Mahatinggi itu keduanya adalah satu realitas—yaitu Sang Mahatinggi.

      0:8.11 (12.2) Para Putra Pencipta dalam ikatan Deitasnya Tuhan Lipat Tujuh itu menyediakan mekanisme dengan mana yang fana menjadi baka, dan yang terbatas mencapai rangkulan yang tanpa batas. Sang Mahatinggi menyediakan teknik untuk mobilisasi kepribadian-kuasa, sintesis ilahi, untuk banyak transaksi-transaksi ini semuanya, dengan demikian memungkinkan yang finit mencapai yang absonit dan, melalui aktualisasi masa depan yang mungkin lainnya, berupaya mencapai Yang Mahaakhir. Putra-putra Pencipta dan para Penatalayan Ilahi pasangan mereka adalah peserta-peserta dalam mobilisasi tertinggi ini, namun Yang Purba Harinya dan Tujuh Roh Master itu mungkin secara kekal ditetapkan sebagai administrator-administrator permanen dalam alam semesta agung.

      0:8.12 (12.3) Fungsi Tuhan Lipat Tujuh berawal dari pengorganisasian tujuh alam semesta super, dan hal itu mungkin akan meluas dalam kaitannya dengan evolusi masa depan ciptaan-ciptaan di ruang angkasa bagian luar. Pengorganisasian alam-alam semesta masa depan yang terdiri dari level ruang primer, sekunder, tersier dan kuartan dalam hal evolusi progresif ini pasti akan menyaksikan diresmikannya pendekatan yang transenden dan absonit menuju kepada Deitas.

      0:9.1 (12.4) Sama seperti Sang Mahatinggi berkembang secara progresif dari kemampuan keilahian pendahulunya, dari potensi energi dan kepribadian alam semesta agung yang dicakup, demikian pula Tuhan Mahaakhir menjadi ada sebagai akibat dari potensi-potensi keilahian yang menetap dalam wilayah ruang-waktu yang dilampaui di alam semesta master. Aktualisasi Deitas Mahaakhir itu menandakan penyatuan absonit dari Trinitas pengalaman yang pertama, dan menandakan ekspansi penyatuan Deitas pada level kedua untuk realisasi diri kreatif. Ini membentuk kepribadian-kuasa yang sama dengan aktualisasi Deitas-pengalaman alam semesta, dari realitas-realitas absonit Firdaus, pada level-level yang sedang menjadi ada sebagai akibat, yaitu level-level nilai-nilai ruang-waktu yang dilampaui. Penyelesaian terhadap penyingkapan pengalaman tersebut dirancang untuk menyediakan takdir-pelayanan terakhir bagi semua makhluk ruang-waktu yang telah mencapai level absonit (melampaui terbatas) melalui selesainya realisasi Sang Mahatinggi, dan oleh pelayanan dari Tuhan Lipat Tujuh.

      0:9.2 (12.5) Tuhan Mahaakhir (God the Ultimate) adalah sebutan untuk Deitas pribadi yang berfungsi pada tingkat-tingkat keilahian yang absonit dan pada wilayah suprawaktu dan ruang yang dilampaui. Yang Mahaakhir adalah suatu eventuasi supramahatinggi dari Deitas. Yang Mahatinggi adalah penyatuan Trinitas yang dipahami oleh mahkluk-makhluk finit (terbatas); Yang Mahaakhir adalah penyatuan Trinitas Firdaus yang dipahami oleh sosok-sosok absonit (melampaui terbatas).

      0:9.3 (13.1) Bapa Semesta, melalui mekanisme Ketuhanan yang berevolusi, benar-benar terlibat dalam perbuatan pemusatan kepribadian dan mobilisasi daya yang luar biasa dan menakjubkan, pada masing-masing tingkat-tingkat-makna alam semesta mereka, terhadap nilai-nilai realitas ilahi yang finit, yang absonit, dan bahkan yang absolut.

      0:9.4 (13.2) Deitas-deitas Firdaus tiga yang pertama

Скачать книгу