Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 95

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

bukan secara pribadi. Hal itu dapat dibedakan dari sifat-sifat fisik dan karakter rohani dari Pribadi Ketiga pada level-level fungsi batin, tetapi dari sudut pandang kepribadian-kepribadian, kodrat ini tidak pernah berfungsi secara independen dari manifestasi-manifestasi fisik atau rohani.

      9:4.2 (102.2) Batin absolut itu adalah batin dari Pribadi Ketiga; batin itu tidak bisa dipisahkan dari kepribadian Tuhan Roh. Batin, dalam makhluk-makhluk yang berfungsi, tidak terpisahkan dari energi atau roh, atau keduanya. Batin itu tidak melekat dalam energi; energi itu reseptif dan responsif terhadap batin; batin dapat ditumpangkan ke atas energi, tetapi kesadaran itu tidak melekat dalam level yang murni material. Batin tidak harus ditambahkan pada roh murni, karena secara bawaan lahiriah roh itu sadar dan mengenali. Roh itu selalu cerdas, berbatin dalam cara tertentu. Bisa jadi batin yang ini atau batin yang itu, bisa jadi prabatin atau suprabatin, bahkan batin roh, tetapi roh itu melakukan yang setara dengan berpikir dan mengetahui. Wawasan roh itu melampaui, mengikuti, dan secara teoretis mendahului kesadaran batin.

      9:4.3 (102.3) Pelaku Bersama itu adalah mutlak hanya dalam wilayah batin, dalam wilayah-wilayah kecerdasan semesta. Batin dari Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas; batin itu sama sekali melampaui sirkuit batin yang aktif dan berfungsi di alam semesta segala alam-alam semesta. Kemampuan batin di tujuh alam semesta super itu berasal dari Tujuh Roh Master, kepribadian-kepribadian primer dari Pencipta Bersama. Roh-roh Master ini membagikan batin ke alam semesta agung sebagai batin kosmis, dan alam semesta lokalmu itu dirasuki oleh varian Nebadon dari tipe batin kosmis Orvonton.

      9:4.4 (102.4) Batin tanpa batas mengabaikan waktu, batin ultimat melampaui waktu, batin kosmis dipengaruhi oleh waktu. Dan demikian juga dengan ruang: Batin Tanpa Batas itu independen dari ruang, tetapi ketika dilakukan penurunan dari yang tanpa batas menuju level batin ajudan, maka intelek harus makin memperhitungkan fakta dan keterbatasan ruang.

      9:4.5 (102.5) Forsa kosmis merespon pada batin sama seperti batin kosmis merespon pada roh. Roh itu adalah maksud ilahi, dan batin roh adalah maksud ilahi dalam aksi. Energi adalah benda, batin adalah makna, roh adalah nilai. Bahkan dalam ruang dan waktu, batin membentuk relasi-relasi relatif tertentu antara energi dan roh yang menunjukkan adanya kekerabatan bersama dalam kekekalan.

      9:4.6 (102.6) Batin mengubah nilai-nilai roh menjadi makna-makna intelek; kehendak bebas memiliki kuasa untuk membawa makna-makna batin itu agar membuahkan hasil dalam wilayah-wilayah material maupun spiritual. Kenaikan Firdaus mencakup suatu pertumbuhan relatif dan berbeda-beda dalam roh, batin, dan energi. Kepribadian itu adalah pemersatu terhadap komponen-komponen individualitas yang berpengalaman ini.

      9:5.1 (102.7) Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas dalam batin. Seandainya alam semesta akan bertumbuh menuju ketanpa-batasan, potensi batinnya masih akan cukup memadai untuk mengaruniai kemampuan batin yang sesuai dan prasyarat-prasyarat intelek lainnya kepada jumlah makhluk tak terbatas.

      9:5.2 (102.8) Dalam wilayah batin yang diciptakan, Pribadi Ketiga, dengan rekan-rekan sederajat dan bawahan-Nya, berkuasa penuh. Alam-alam batin makhluk itu berasal khusus hanya dari Sumber dan Pusat Ketiga; Dialah pemberi anugerah batin. Bahkan pecahan-pecahan Bapa tidak bisa mendiami batin manusia sampai jalannya dipersiapkan secara benar melalui aksi batin dan fungsi rohani dari Roh Tanpa Batas.

      9:5.3 (103.1) Fitur unik dari batin adalah bahwa batin itu bisa dikaruniakan ke atas rentang kehidupan yang begitu luas. Melalui rekan-rekan pencipta dan ciptaannya, Sumber dan Pusat Ketiga melayani kepada semua batin di semua dunia. Dia melayani pada intelek manusia dan sub-manusia melalui para ajudan alam semesta lokal, dan melalui agen para pengendali fisik, melayani bahkan sampai ke makhluk-makhluk yang tidak mengalami pengalaman, yang terendah dari jenis-jenis makhluk hidup yang paling primitif. Dan pengarahan batin selalu merupakan pelayanan dari kepribadian-kepribadian batin-roh atau batin-energi.

      9:5.4 (103.2) Karena Pribadi Ketiga Deitas itu adalah sumbernya batin, maka wajar jika ciptaan yang berkehendak dan ber-evolusi itu lebih mudah membentuk konsep-konsep yang bisa dipahami tentang Roh Tanpa Batas daripada tentang Putra Kekal ataupun Bapa Semesta. Realitas tentang Pencipta Bersama ini diungkapkan secara tidak sempurna dalam keberadaan batin manusia itu sendiri. Pencipta Bersama itu adalah asal-mula batin kosmis, dan batin manusia adalah suatu sirkuit yang diindividualisir, suatu porsi yang tidak-berpribadi, dari batin kosmis itu ketika batin itu dikaruniakan dalam alam semesta lokal oleh sesosok Putri Kreatif dari Sumber dan Pusat Ketiga.

      9:5.5 (103.3) Meskipun Pribadi Ketiga itu adalah sumber batin, jangan menganggap bahwa semua fenomena batin adalah ilahi. Intelek manusia itu berakar dalam asal usul material dari ras-ras hewani. Sebagaimana alam fisik adalah tidak lebih suatu pewahyuan yang benar dari keindahan dan harmoni Firdaus, demikian pula kecerdasan alam semesta tidak lebih hanyalah suatu pewahyuan yang benar dari Tuhan yang adalah batin. Kesempurnaan itu ada di alam, tetapi alam itu tidak sempurna. Pencipta Bersama adalah sumber batin, tetapi batin adalah bukan Pencipta Bersama.

      9:5.6 (103.4) Batin, di Urantia, adalah suatu kompromi antara esensi kesempurnaan pikiran dan berkembangnya mentalitas dari kodrat manusiawimu yang belum matang. Memang, rancangan untuk evolusi intelektualmu itu adalah sesuatu kesempurnaan yang tertinggi, tetapi kamu masih amat jauh dari sasaran ilahi itu sementara kamu bekerja dalam kemah daging itu. Batin itu benar-benar asalnya ilahi, dan batin memang memiliki tujuan akhir ilahi, tetapi batin manusiawimu itu masih belum bermartabat ilahi.

      9:5.7 (103.5) Terlalu sering, sangat sering, kamu mengotori batinmu dengan ketidak-jujuran dan merusaknya dengan ketidak-benaran; kamu menundukkannya pada rasa takut hewani dan memutar-balikkannya dengan kekuatiran yang tiada guna. Sebab itulah, meskipun sumber batin itu ilahi, batin seperti yang kamu kenal di dunia kenaikanmu itu tidak bisa menjadi objek kekaguman, apalagi penghormatan atau penyembahan. Perenungan tentang intelek manusia yang belum matang dan tidak aktif itu hanya akan membawa pada reaksi-reaksi kehinaan.

      9:6.1 (103.6) Sumber dan Pusat Ketiga, kecerdasan semesta, adalah sadar secara pribadi terhadap semua batin, semua intelek, dalam semua ciptaan, dan dia menjaga kontak pribadi dan sempurna dengan semua makhluk yang fisik, morontial, dan spiritual yang memiliki karunia batin dalam alam semesta yang sangat luas. Semua kegiatan-kegiatan batin ini ditangkap dalam sirkuit gravitasi-batin mutlak yang memusat dalam Sumber dan Pusat Ketiga dan merupakan bagian dari kesadaran pribadi dari Roh Tanpa Batas itu.

      9:6.2 (103.7) Mirip seperti Bapa menarik semua kepribadian kepada diri-Nya, dan seperti Putra menarik semua realitas spiritual, demikian pula Pelaku Bersama menerapkan kekuatan menarik atas semua batin; dia tanpa perkecualian mendominasi dan mengendalikan sirkuit batin semesta. Semua nilai intelektual yang sejati dan asli, semua pemikiran yang ilahi dan ide-ide yang sempurna, tak salah lagi pasti ditarik ke dalam sirkuit batin yang mutlak ini.

      9:6.3 (104.1) Gravitasi batin bisa beroperasi secara independen dari gravitasi material dan spiritual, tetapi di mana saja dan kapan saja dua yang terakhir itu bersentuhan, maka gravitasi batin selalu berfungsi. Ketika ketiganya dihubungkan, gravitasi kepribadian bisa mencakup makhluk yang material—yang fisik atau yang morontial, yang terbatas atau melampaui yang terbatas. Namun terlepas dari hal ini, karunia batin dalam makhluk yang tidak-berpribadi sekalipun memungkinkan mereka berpikir dan mengaruniakan mereka kesadaran meskipun tanpa hadirnya kepribadian sama sekali.

      9:6.4 (104.2) Namun demikian, diri yang bermartabat kepribadian, baik itu manusiawi atau ilahi, baka atau berpotensi baka, diri itu tidaklah berasal dari roh, batin, atau materi; diri itu adalah anugerah dari Bapa Semesta. Tidak juga interaksi dari gravitasi roh, batin, dan material adalah prasyarat pada kemunculan gravitasi kepribadian. Sirkuitnya Bapa bisa mencakup suatu sosok batin-material yang tidak responsif pada gravitasi roh, atau sirkuit itu bisa meliputi sosok batin-roh yang tidak responsif pada gravitasi material. Beroperasinya gravitasi kepribadian itu selalu suatu tindakan

Скачать книгу