Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 65

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

dalam semua reaksi realitas alam semesta dan dalam semua hubungan dengan makhluk. Eksistensi ketiga pribadi kekal ini juga tidak melanggar kebenaran tentang ketidak-terbagian Deitas. Aku sepenuhnya sadar bahwa tidak ada bahasa yang aku bisa pakai memadai untuk menjelaskan pada pikiran manusia fana bagaimana kami memandang masalah-masalah alam semesta ini. Namun kamu tidak perlu berkecil hati; tidak semua hal-hal ini sepenuhnya jelas bahkan bagi kepribadian-kepribadian tinggi yang termasuk sosok-sosok Firdaus dalam kelompokku. Ingatlah selalu bahwa kebenaran-kebenaran yang mendalam mengenai Deitas ini akan semakin menjadi jelas sementara batinmu semakin dirohanikan secara progresif selama era-era berikutnya dalam perjalanan panjang kenaikan manusia fana ke Firdaus.

      1:7.9 (32.1) (Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi, anggota dari kelompok kepribadian selestial yang ditunjuk oleh Yang Purba Harinya dari Uversa, ibukota alam semesta super ketujuh, untuk mensupervisi bagian-bagian dari pewahyuan mendatang ini yang berhubungan dengan urusan-urusan di luar batas-batas alam semesta lokal Nebadon. Aku ditugasi untuk mensponsori makalah-makalah yang menggambarkan kodrat dan sifat Tuhan karena aku merupakan sumber informasi tertinggi yang tersedia untuk tujuan tersebut pada suatu dunia yang dihuni. Aku telah melayani sebagai Konselor Ilahi dalam semua tujuh alam semesta super dan telah lama bertempat tinggal di Firdaus pusat dari segala sesuatu. Banyak kali sudah aku menikmati kenikmatan tertinggi tinggal dalam hadirat pribadi langsung Bapa Semesta. Aku menggambarkan realitas dan kebenaran mengenai kodrat dan sifat Bapa dengan wewenang yang tidak diragukan; aku tahu tentang apa yang aku bicarakan).

      Buku Urantia

Buku Urantia

      << Makalah 1 | Judul | Kandungan | Makalah 3 >>

      Makalah 2

      2:0.1 (33.1) BERHUBUNG konsep tertingginya manusia yang mungkin mengenai Tuhan itu tercakup di dalam ide dan ideal manusia tentang sesosok kepribadian yang utama dan tanpa batas, maka diperbolehkan, dan mungkin terbukti bermanfaat, untuk mempelajari ciri-ciri tertentu tentang kodrat ilahi yang membentuk karakter Deitas. Kodrat (seperti apa sebenarnya) Tuhan itu paling dapat dimengerti melalui pewahyuan tentang Bapa yang diwahyukan oleh Mikhael Nebadon dalam berbagai ajarannya dan dalam kehidupan manusiawinya yang hebat dalam badan daging. Kodrat ilahi itu dapat juga lebih dimengerti oleh manusia jika ia menganggap dirinya sebagai anak Tuhan dan memandang Pencipta Firdaus itu sebagai Bapa rohani yang sejati.

      2:0.2 (33.2) Seperti apa kodrat Tuhan itu dapat dipelajari dalam suatu pewahyuan tentang ide-ide tertinggi, karakter ilahi itu dapat dibayangkan sebagai suatu penggambaran ideal-ideal yang luhur, namun yang paling menerangi dan bermanfaat secara rohani dari antara semua pewahyuan mengenai kodrat ilahi itu dapat ditemukan dalam pemahaman tentang kehidupan keagamaan Yesus Nazaret, baik sebelum maupun sesudah pencapaian kesadaran penuh tentang keilahiannya. Jika hidup penjelmaan Mikhael itu diambil sebagai latar belakang pewahyuan Tuhan kepada manusia, kita bisa mencoba untuk menguraikan dalam lambang-lambang kata manusia beberapa ide dan ideal tertentu mengenai kodrat ilahi yang mungkin bisa membantu pencerahan dan penyatuan lebih lanjut konsep manusia mengenai kodrat dan karakter kepribadian Bapa Semesta.

      2:0.3 (33.3) Dalam semua usaha kami untuk memperluas dan merohanikan konsep manusia mengenai Tuhan, kami sangat terhambat oleh terbatasnya kapasitas batin manusia fana. Kami juga terkendala serius dalam pelaksanaan penugasan kami oleh keterbatasan bahasa dan oleh kemiskinan bahan baku yang dapat digunakan untuk tujuan ilustrasi atau perbandingan dalam upaya kami untuk melukiskan nilai-nilai ilahi dan untuk menyajikan makna-makna rohani kepada batin manusia yang terbatas dan fana itu. Semua usaha kami untuk memperluas konsep manusia mengenai Tuhan akan nyaris sia-sia kalau saja bukan karena fakta bahwa batin manusia itu didiami oleh Pelaras, roh yang dianugerahkan Bapa Semesta itu, dan diliputi oleh Roh Kebenaran dari Putra Pencipta. Karena itu, dengan bergantung pada kehadiran roh-roh ilahi di dalam hati manusia inilah untuk dukungan dalam perluasan konsep mengenai Tuhan, maka aku dengan gembira melaksanakan amanat yang aku terima untuk upaya penggambaran lebih lanjut mengenai kodrat Tuhan kepada pikiran manusia.

      2:1.1 (33.4) “Yang Tanpa Batas, yang tidak dapat kita pahami. Jejak-Mu tidak kelihatan.” “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” Terang menyilaukan dari hadirat Bapa itu demikian rupa sehingga kepada makhluk-makhluk-Nya yang rendahan Dia tampaknya “memutuskan untuk diam dalam kekelaman.” Bukan hanya pemikiran dan rencana-Nya tak dapat diketahui, namun “Dia melakukan hal-hal yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya.” “Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.” “Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya, bahkan langit (alam semesta) yang mengatasi segala langit (alam semesta segala alam-alam semesta) pun tidak dapat memuat Dia.” “Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”

      2:1.2 (34.1) “Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” “Pencipta ilahi itu juga Pemusnah Semesta, sumber dan tujuan akhir jiwa-jiwa. Dia adalah Jiwa Tertinggi, Batin Utama, dan Roh Tak Terbatas semua ciptaan.” “Sang Pengendali agung tidak pernah berbuat salah. Dia cemerlang dalam keagungan dan kemuliaan.” “Tuhan Sang Pencipta itu sepenuhnya tanpa takut dan benci. Dia itu baka, kekal, ada sendiri, ilahi, dan pemurah.” “Betapa murni dan indahnya, betapa dalam dan tak tak terduga Leluhur agung segala yang ada!” “Yang Tanpa Batas paling istimewa karena Ia memberikan dirinya kepada manusia. Dia adalah awal dan akhir, Bapa semua anugerah yang baik dan sempurna.” “Bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin; Pencipta kekal itu adalah sebab dari semua sebab.”

      2:1.3 (34.2) Kendati adanya ketanpa-batasan manifestasi-manifestasi menakjubkan dari kepribadian Tuhan yang kekal dan semesta itu, namun secara tanpa perkecualian Dia itu sadar diri akan ketanpa-batasan maupun juga kekekalan-Nya; demikian pula Dia mengetahui sepenuhnya kesempurnaan dan kuasa-Nya. Dia adalah satu-satunya keberadaan dalam alam semesta, selain rekan-rekan sederajat ilahi-Nya, yang mengalami suatu penilaian yang sempurna, tepat, dan lengkap terhadap diri-Nya sendiri.

      2:1.4 (34.3) Bapa secara konstan dan tidak pernah gagal memenuhi perbedaan kebutuhan bagi diri-Nya sendiri sementara hal itu berubah-ubah dari waktu ke waktu di berbagai bagian alam semesta master-Nya. Tuhan yang besar itu tahu dan mengerti diri-Nya sendiri; Dia itu secara tanpa batas sadar diri tentang semua sifat utama kesempurnaan-Nya. Tuhan itu bukan suatu kebetulan kosmis; Dia bukan pula penguji-coba alam semesta. Para Penguasa Alam Semesta dapat melakukan petualangan; para Bapa Konstelasi bisa menguji-coba; kepala-kepala sistem mungkin berlatih; namun Bapa Semesta melihat akhir dari awalnya, dan rencana ilahi serta maksud kekal-Nya benar-benar mencakup dan memahami semua uji-coba dan semua petualangan semua bawahan-Nya di setiap dunia, sistem, dan konstelasi dalam setiap alam semesta wilayah-Nya yang amat luas itu.

      2:1.5 (34.4) Tidak ada hal yang baru bagi Tuhan, dan tidak ada peristiwa kosmis yang pernah datang sebagai kejutan; Dia mendiami lingkaran kekekalan. Dia tanpa awal atau akhir masa. Bagi Tuhan tidak ada masa lalu, masa kini, atau masa depan; semua waktu adalah masa kini pada suatu saat tertentu. Dia adalah AKU ADA yang akbar dan satu-satunya.

      2:1.6 (34.5) Bapa Semesta itu secara mutlak dan tanpa perkecualian adalah tanpa batas dalam semua sifat-Nya; dan fakta ini, di dalam dan dari hal itu sendiri, secara otomatis menutup Dia dari semua komunikasi pribadi langsung dengan makhluk-makhluk jasmani yang terbatas dan kecerdasan-kecerdasan ciptaan rendahan lainnya.

      2:1.7

Скачать книгу