Buku Urantia. Urantia Foundation

Чтение книги онлайн.

Читать онлайн книгу Buku Urantia - Urantia Foundation страница 71

Автор:
Серия:
Издательство:
Buku Urantia - Urantia Foundation

Скачать книгу

Kekal, Roh Tanpa Batas, dan Pulau Firdaus. Juga tidak selalu mungkin untuk membedakan antara hadirat Bapa Semesta dan tindakan-tindakan dari rekan-rekan sederajat dan perwakilan-perwakilan kekal-Nya, demikian sempurnanya mereka menggenapi seluruh kewajiban tanpa batas demi maksud-Nya yang tak berubah. Namun tidaklah demikian halnya dengan sirkuit kepribadian dan para Pelaras; di sini Tuhan bertindak secara unik, langsung dan eksklusif.

      3:1.7 (45.5) Sang Pengendali Semesta itu secara potensial hadir dalam sirkuit-sirkuit gravitasi Pulau Firdaus dalam semua bagian alam semesta pada sepanjang waktu dan dalam tingkat yang sama, sesuai dengan massa, dalam tanggapan terhadap tuntutan fisik untuk kehadiran-Nya, dan karena kodrat semua ciptaan yang menyebabkan segala sesuatu melekat dan berada di dalam-Nya. Demikian pula Sumber dan Pusat Pertama secara potensial hadir dalam Absolut Nirkualifikasi, penyimpanan alam-alam semesta yang belum diciptakan untuk masa depan yang kekal. Tuhan dengan demikian secara potensial meliputi alam-alam semesta di masa lalu, masa kini dan masa depan. Dia adalah fondasi purbakala untuk kesatuan utuhapa yang disebut ciptaan material. Potensi bukan rohaninya Deitas ini menjadi aktual di sana sini di seluruh tingkat keberadaan fisik melalui campur tangan yang tidak bisa dijelaskan dari salah satu dari perwakilan-perwakilan eksklusif-Nya di atas panggung aksi alam semesta.

      3:1.8 (45.6) Kehadiran batin Tuhan itu terkait dengan batin absolut dari Pelaku Bersama, Roh Tanpa Batas itu, namun dalam ciptaan-ciptaan terbatas hal itu lebih baik diamati dalam hal batin kosmis dari Roh-roh Master Firdaus yang berfungsi dimana-mana itu. Sama seperti Sumber dan Pusat Pertama itu secara potensial hadir dalam sirkuit-sirkuit batin dari Pelaku Bersama, demikian pula Dia secara potensial hadir dalam tegangan-tegangan dari Absolut Semesta. Namun batin dari golongan manusia itu suatu anugerah dari Putri-putri Pelaku Bersama, yaitu Penatalayan Ilahi alam-alam semesta yang berkembang.

      3:1.9 (46.1) Hadir di mana-mananya roh Bapa Semesta itu dikoordinasikan dengan fungsi kehadiran roh semesta dari Putra Kekal dan potensi ilahi yang abadi dari Absolut Deitas. Namun demikian, kegiatan rohani Putra Kekal dan para Putra Firdausnya, atau pun anugerah-anugerah batin dari Roh Tanpa Batas itu, tampaknya tidak mengecualikan tindakan langsung dari Pelaras Pikiran, pecahan-pecahan Tuhan yang berdiam dalam hati anak-anak ciptaan-Nya.

      3:1.10 (46.2) Mengenai kehadiran Tuhan di sebuah planet, sistem, konstelasi, atau suatu alam semesta, taraf kehadiran tersebut dalam suatu unit ciptaan adalah suatu ukuran dari taraf kehadiran Sang Mahatinggi yang berevolusi itu: Hal itu ditentukan oleh pengenalan Tuhan secara massal dan kesetiaan kepada-Nya pada bagian organisasi alam semesta yang luas itu, berjalan turun ke sistem-sistem dan planet-planet itu sendiri. Sebab itu kadang-kadang dengan harapan untuk melestarikan dan mengamankan tahap-tahap kehadiran Tuhan yang berharga ini, maka ketika beberapa planet (atau bahkan sistem-sistem) tersesat jauh ke dalam kegelapan rohani, mereka dalam pengertian tertentu dikarantina, atau diisolir sebagian dari pergaulan dengan unit-unit ciptaan yang lebih besar. Dan semua hal ini, seperti yang beroperasi di Urantia, adalah suatu reaksi defensif secara rohani dari mayoritas dunia-dunia untuk menyelamatkan diri mereka, sejauh mungkin, agar tidak menderita akibat-akibat mengisolir yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan memisahkan diri dari suatu minoritas yang keras-kepala, jahat, dan memberontak.

      3:1.11 (46.3) Meskipun Bapa secara keorang-tuaan menghubungkan dalam sirkuit semua anak-anak-Nya—semua kepribadian— pengaruh-Nya dalam mereka dibatasi oleh jauhnya asal-mula mereka dari Pribadi Kedua dan Ketiga Deitas dan pengaruhnya makin bertambah ketika pencapaian takdir mereka mendekati tingkat-tingkat tersebut. Faktamengenai kehadiran Tuhan dalam batin makhluk itu ditentukan oleh apakah mereka didiami oleh pecahan-pecahan Bapa atau tidak, seperti misalnya Monitor Misteri, tetapi hadirat efektif-Nya ditentukan oleh taraf kerjasama yang diberikan oleh batin-batin yang mereka tempati kepada para Pelaras yang mendiami ini.

      3:1.12 (46.4) Naik-turunnya kehadiran Bapa itu tidak disebabkan oleh Tuhan yang tidak dapat berubah. Bapa tidak mengundurkan diri ke dalam tempat persembunyian karena Dia telah diremehkan; kasih sayang-Nya tidak dijauhkan oleh karena perbuatan salah makhluk. Namun, karena dikaruniai dengan kuasa untuk memilih (mengenai diri-Nya sendiri), maka anak-anak-Nya, dalam pelaksanaan pilihan tersebut, secara langsung menentukan taraf dan batasan-batasan pengaruh ilahi Bapa dalam hati dan jiwa mereka sendiri. Bapa telah secara bebas menganugerahkan diri-Nya ke atas kita tanpa batas dan tanpa pilih kasih. Dia tidak memandang muka terhadap pribadi-pribadi, planet-planet, sistem-sistem, atau alam-alam semesta. Dalam sektor-sektor waktu Dia mengaruniakan kehormatan berbeda-beda hanya atas kepribadian-kepribadian Firdaus dari Tuhan Lipat Tujuh, pencipta-pencipta sederajat untuk alam-alam semesta terbatas.

      3:2.1 (46.5) Seluruh alam-alam semesta mengetahui bahwa “Tuhan kita, Allah Yang Mahakuasa, memerintah.” Urusan-urusan di dunia ini dan di dunia-dunia yang lain diawasi secara ilahi. “Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi.” Secara kekal benarlah bahwa “sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah.”

      3:2.2 (46.6) Di dalam batasan-batasan apa yang konsisten dengan kodrat ilahi-Nya, secara harfiah benarlah bahwa “bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Proses-proses evolusioner yang berkepanjangan dari bangsa-bangsa, planet-planet, dan alam-alam semesta itu ada di bawah kendali sempurna dari para kreator dan administrator alam semesta, dan digelar sesuai dengan maksud kekal dari Bapa Semesta, berjalan dalam keselarasan dan keteraturan dan sesuai dengan rencana mahabijaksana Tuhan. Hanya ada satu pemberi hukum. Dia menopang dunia-dunia dalam ruang angkasa dan mengayunkan alam-alam semesta seputar lingkaran tanpa akhir dari sirkuit kekal.

      3:2.3 (47.1) Dari semua sifat-sifat ilahi, kemahakuasaan-Nya, khususnya karena hal itu berlaku dalam alam semesta material, adalah sifat yang paling dipahami. Dipandang sebagai suatu fenomena yang bukan spiritual, Tuhan adalah energi. Pernyataan tentang fakta fisik ini didasarkan atas kebenaran yang tidak bisa dipahami bahwa Sumber dan Pusat Pertama itu adalah sebab perdana untuk fenomena fisik semesta di semua ruang. Dari kegiatan ilahi ini semua energi fisik dan semua manifestasi material berasal. Cahaya, yaitu, cahaya tanpa panas, adalah satu lagi manifestasi bukan spiritual dari para Deitas. Dan masih ada lagi bentuk energi bukan spiritual lain yang nyaris tak diketahui di Urantia; energi itu sampai saat ini belum dikenali.

      3:2.4 (47.2) Tuhan mengendalikan semua daya; Dia telah membuat “jalan bagi kilat guruh”; Dia telah mentahbiskan sirkuit-sirkuit untuk semua energi. Dia telah menetapkan waktu dan cara manifestasi untuk semua wujud energi-materi. Dan semua hal ini dipegang selamanya dalam genggaman abadi-Nya—dalam pengendalian gravitasi yang memusat di Firdaus bagian bawah. Cahaya dan energi dari Tuhan yang kekal itu dengan demikian berputar selamanya mengelilingi sirkuit-Nya yang agung, arak-arakan kawanan bintang-bintang tanpa akhir namun teratur yang menyusun alam semesta segala alam-alam semesta. Semua ciptaan berkeliling selama-lamanya seputar pusat Kepribadian-Firdaus untuk semua benda dan makhluk itu.

      3:2.5 (47.3) Kemahakuasaan Sang Bapa berhubungan dengan penguasaan dimana-mana terhadap tingkat absolut, di mana pada tingkat itu tiga energi, yaitu material, mental, dan spiritual, tak dapat dibedakan dalam jarak dekat dengan Dia—Sang Sumber segala sesuatu. Batin makhluk, karena bukan monota Firdaus atau juga roh Firdaus, tidak secara langsung respons kepada Bapa Semesta. Tuhan menyesuaikan dengan batin yang tidak sempurna—dengan manusia-manusia Urantia melalui para Pelaras Pikiran.

      3:2.6 (47.4) Bapa Semesta itu bukan suatu kekuatan yang sementara, daya yang berubah, atau energi yang naik turun. Kuasa dan hikmat dari Bapa itu sepenuhnya memadai untuk berurusan dengan setiap dan semua keadaan darurat alam semesta. Ketika keadaan-keadaan darurat pengalaman manusia muncul, Dia sebelumnya telah melihat semuanya, dan oleh sebab itu Dia tidak bereaksi terhadap urusan-urusan alam semesta dalam cara tersendiri secara khusus melainkan sesuai dengan aturan-aturan dari hikmat kekal dan serasi dengan mandat-mandat dari pertimbangan yang tanpa batas. Terlepas dari tampilan-tampilannya, kuasa Tuhan itu tidak berfungsi dalam alam semesta sebagai suatu kekuatan yang buta.

      3:2.7 (47.5) Situasi-situasi memang muncul dimana sepertinya bahwa putusan-putusan darurat telah dibuat, bahwa

Скачать книгу